Pengikut

05 Maret, 2009

DOAKU DI TENGAH RINTIHAN KESAKITANKU

"TUHAN....
Dalam Kesakitan yang Tak Tertahankan ini,
Dengan segudang Kekhawatiran dan kegelisahan
yang tak berujung,
Semua ini Sungguh Semakin Menenggelamkan
Sosok-MU di Dalam Diriku.

Setiap Detik dan Menit,
Hanya Menjadi Rangkaian Rasa Sakit yang Tiada Henti.
Menyebut-Nyebut Nama-MU,
Nyata Tak Mengurangi Sedikitpun Penderitaanku.

Dalam Situasiku Saat ini,
Rasanya Engkau Menjadi Sosok Bisu Tak Peduli.
Tak Ada Tanda-Tanda bahwa Engkau Mendengarkan
Teriakan Rintih Doa-Doaku.
Engkau Tetap Diam tak Bergeming,
Dan selalu begitu....

Namun Sekali lagi Aku Sebut Nama-MU Tuhan,
Diiringi Sepercik Harapan Bahwa Engkau Sudi
Mengabulkan Permohonan dan Permintaanku ini :
Jangan Biarkan Hari-Hariku,
hanya Menjadi Deretan Rintihan Rasa Sakit,
Disertai Keluhan Tiada Henti.
Beri Aku Satu Hari saja TUHAN,
Untuk Terbebas Dari Rasa Sakit
akibat penyakit yang kuderita,
Hingga Aku Bisa Beristirahat Sejenak,
Memulihkan Daya dan Semangatku,
Agar Esok Waktu Bisa Kembali
Menjalani Hari-hari Panjang Penuh Derita,
yang Seandainya Memang Masih Harus Aku Pikul,
Hingga Saatnya Engkau Menurunkan Keajaiban
yang selama ini Kuharap di setiap Doaku.

Hanya Satu Hari Saja Tuhan...
Dan Hanya Ini saja yang Kuminta....
...Amin..."



Kuwakilkan Doa Ini Untuk Seorang Sahabat
yang Tengah Menderita Sakit yang sangat Parah.
Satu Kaki telah diamputasi dan tak kunjung sembuh.
Kini, Kaki Utuh yang Tersisa terancam mengalami
nasib yang sama...Putus asa dan frustrasi,
Mungkin kini menjadi akrab dalam hari-hari yang ia lewati...
Semoga Rintih Doanya Tak Kunjung Putus

Beberapa hari setelah tulisan ini kubuat,

dia berpulang menuju Kedamaian...
Selamat Jalan Sahabat...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar