Pengikut

30 Maret, 2009

BAIT - BAIT PENCERAHAN (4)

Bila kau mengharapkan sebuah pertolongan
dari seseorang untuk mengerjakan sesuatu
dengan hasil yang memuaskan,
pasti dan meyakinkan,
Jangan pernah datang
kepada seseorang yang
memiliki banyak waktu luang dan rencana.

Bila kau menginginkan bahwa bantuan pertolongan
yang kau harapkan berakhir memuaskan,
datanglah pada orang yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Orang yang selalu memiliki banyak waktu luang,
biasanya juga adalah orang yang tidak pernah
memiliki banyak sisa waktu bagi orang lain.
Dan dia selalu menunda dengan janji dan rencana,
yang sesungguhnya tidak pernah ia buat,
untuk bisa membantu dan menolong orang lain,
hingga dirimu merasa bosan untuk menunggu
pertolongan yang tak kunjung tiba.

Tetapi,
orang yang selalu menghargai waktu adalah
orang yang selalu tahu dan berusaha mengisi waktu
dengan banyak hal bahkan dengan pekerjaan dan kesibukan.
Dan baginya seni mengelola waktu bukan sebuah hal penting.
Dia tidak akan berhenti untuk mencari
apa-apa yang bisa ia kerjakan demi menghargai waktu,
bahkan bila perlu 20 jam harinya ia habiskan
untuk melakukan banyak hal.

Jadi..
bila kita membutuhkan sebuah bantuan dan pertolongan,
datanglah pada orang-orang yang terbiasa mengisi
20 jam waktunya untuk bekerja,
karena orang seperti ini akan selalu memiliki
waktu banyak yang bisa digunakan
untuk membantu dan menolongmu...

Dan sementara,
orang yang memiliki banyak waktu
namun tidak memiliki kesibukan,
akan selalu mempunyai alasan
untuk tidak memberikan bantuan.

Orang yang selalu berusaha untuk mengisi waktu
karena waktu begitu berharga baginya,
adalah orang yang selalu mencari apa yang bisa dilakukan,
dan apa-apa yang dia lakukan merupakan
sebuah penghargaan atas waktu yang dia miliki,
termasuk untuk membantu dan menolong.

Sebaliknya,
orang yang memiliki banyak waktu luang
dan memiliki banyak rencana,
namun tidak melakukan apapun,
adalah juga orang yang tidak akan pernah memiliki
waktu untuk melakukan sesuatu,
termasuk untuk menolong dan mambantu orang lain.


29 Maret, 2009

ENGKAU PRIA

Ketika TUHAN membentuk dirimu,
DIA tidak memilih beton atau batuan keras,
juga bukan besi dan logam lain,
sebagai bahan untuk menjadikan kau
sosok ciptaan yang kokoh dan kuat.

DIA pilih hanya segenggam tanah,
yang begitu rentan tertiup badai,
bahkan lebur dan hancur saat terhempas...
Namun tak bisa dipercaya,
dengan segenggam tanah itu,
DIA ciptakan sosokmu yang begitu sempurna.

DIA beri kau tubuh yang kuat dan kekar,
agar kau bisa menjadi penjaga bagi kehidupan,
dan bukan penjagal bagi sesama.

DIA beri kau dada yang lapang dan bidang,
agar kau bisa menjadi pelindung yang aman,
dan bukan menjadi sandungan bagi lawan jenismu.

DIA beri kau tulang-tulang yang keras dan kokoh,
agar kau bisa menjadi tempat bergantung,
yang tak mudah patah oleh beratnya beban,
dan bukan untuk memukul sosok-sosok lemah tak berdaya.

DIA beri kau kelincahan serta langkah yang panjang,
agar kau bisa menjadi andalan
bagi orang-orang yang berharap padamu,
dan bukan menjadi sosok yang selalu mengecewakan
dan lari dari kenyataan.

DIA beri kau hati yang keras dan tegar,
agar kau bisa menjadi peneguh bagi mereka
yang bergantung pada hidupmu,
dan bukan menjadi sosok yang bebal tak peduli.

DIA berikan kau suara yang keras menggelegar,
agar kau bisa menjadi corong
bagi mereka yang tak mampu bersuara,
dan bukan menjadi sosok yang garang,
membentak dan menyakiti.

DIA berikan kau kekuatan alam pikiran,
agar kau menjadi sosok
yang mampu berpikir dengan bijak,
dan bukan menjadikan kau sosok
yang selalu berpikir dengan segudang alasan.

DIA berikan kau sebuah kepercayaan,
agar menjadi tiang kokoh yang meneduhkan,
dan bukan menjadi penguasa-penguasa yang lalim,
yang menginjak dan menindas.

DIA berikan kau sebuah hati yang luas dan lapang,
agar menjadi sandaran bagi hati yang kering merana,
dan bukan menjadi pribadi yang egois dan serakah.

DIA hadirkan kau di tengah kehidupan ini,
agar kau menjadi wakil dari Citra kebaikan-NYA,
namun sering kau lupakan satu hal :
........................................................

"Kau Sering

Tak PEDULI...!!"



BAIT-BAIT PENCERAHAN (3)

Mengetahui apa yang menjadi masalah dalam hidup,
adalah sebuah kecakapan dan kecekatan;
Namun kemampuan menemukan solusi,
adalah hasil dari sebuah kearifan hidup.

Problema hidup memang mudah untuk kita sadari,
bahkan detail kemelutpun mampu kita temukan;
Namun menemukan cara menjadi arif dan bijak,
bukanlah sebuah upaya penemuan dan penalaran,
karena ia lahir dari sebuah permenungan akan
makna dari setiap perjalanan dan pengalaman hidup.

Sesungguhnya,
Kebijaksanaan dan kearifan,
pertama-tama memang bukan diperoleh
dari pengetahuan pikiran,
juga bukan didapat dan diserap
dari setumpuk buku berlabel "Best-Seller",
juga bukan karena kecakapan bertutur dan berargument.
Ia lahir dan terbentuk dari sebuah upaya
untuk senantiasa memberi makna
bagi setiap pengalaman dan peristiwa hidup.

Bertolak dari alasan :
"mengapa kita diciptakan
dengan dua mata dan dua telinga,
namun satu mulut untuk berbicara",
Mungkin dan bisa jadi,
Tuhan memang menghendaki
agar kita lebih banyak melihat dan mendengarkan,
ketimbang banyak berbicara dan mengumbar kata.

Karena dengan Mata kita bukan saja melihat,
namun juga menyerap keteladanan dan kedalaman hidup.
Dan dengan telinga kita bukan saja mendengar,
namun meresapi suara-suara kebenaran.
Dan keduanya menjadi jendela
yang menjadikan kita arif dalam menjalani hidup,
dan menjadikan kita bijak dalam menjawab
setiap pertanyaan dan problema kehidupan.

Matamu adalah jendela hatimu,
dan Telingamu adalah suara nuranimu,
Biarkan keduanya berkolaborasi dengan serasi,
agar hanya kearifan dan kebijaksanaanlah,
yang akhirnya meluncur dari mulutmu.


PELUKAN CINTA DALAM KEHIDUPAN

Seorang teman,
setelah berpindah-pindah kerja di banyak tempat,

dengan posisi dan jabatan yang tinggi dan potensial,

tiba-tiba datang dan mengeluh...

Tadinya saya berpikir,
ia sedang mencari penghasilan yang lebih besar...

Namun setelah mendengarkan dengan penuh empati,

teman tersebut ternyata
mengalami kesulitan
dengan lingkungan kerjanya.


Di semua tempat kerja sebelumnya,
ia selalu bertemu dengan orang yang tidak cocok.

Di sini tidak cocok dengan atasan,

di sana bentrok dengan rekan sejawat,

di tempat lain malah diprotes bawahan.

Kalau teman di atas
hobi berpindah-pindah
tempat kerja,
teman yang lain punya pengalaman lain.

Setelah berganti-ganti istri sebanyak tiga kali,

dengan segudang alasan yang berbau tidak cocok,

akhirnya ia merasa capek berganti-ganti pasangan.


Seorang pengusaha yang cukup berhasil,

mempunyai pengalaman yang lain lagi...

Setiap kali menerima orang baru
sebagai pimpinan puncak,

ia selalu semangat dan optimis.
Seolah-olah setiap orang yang baru direkrut,

akan mampu menyelesaikan
berbagai masalah yang ada.

Namun,
baru saja orang tersebut bekerja satu tahun lebih,

mulai tampaklah busuk-busuknya.

Dan akhirnya,
si pengusaha merasa capek
untuk berganti-ganti
pucuk pimpinan di perusahaannya.


Seluruh cerita di atas menunjukkan
bahwa
kalau motif kita mencari pasangan :
entah pasangan hidup
atau partner kerja,
didasari oleh maksud untuk mencari

orang yang cocok di semua bidang,
sebaiknya hal ini dilupakan saja.


Bercermin dari semua inilah,

maka seringkali saya ungkapkan di banyak forum,
bahwa fundamen paling dasar
dari management sumber daya manusia adalah :

"Management Perbedaan".

Yang mencakup dua hal yakni :
Menerima kenyataan adanya perbedaan
dan
mentransformasikan perbedaan
sebagai kekayaan
sekaligus sebuah kekuatan...

Sayangnya...

Meski ide ini tampak sederhana,
namun implementasinya membutuhkan
upaya yang tidak kecil.

Ide ini hanya mungkin terwujud

bila kita tidak menganggap diri
sebagai
burung yang bersayap lengkap,
yang bisa terbang (bisa hidup dan bekerja) sendiri

tanpa ketergantungan dan bantuan orang lain.


Meminjam apa yang ditulis Luciano de Crescendo,
"
Kita semua sebenarnya lebih mirip
dengan
seekor burung yang hanya memiliki sayap sebelah,

yang hanya bisa terbang bila
berpelukan erat-erat dengan dan bersama orang lain.

Tentang hal ini, anda boleh saja berpendapat lain,
namun pengalaman, pergaulan,

dan banyak buku yang saya baca,
menunjukkan dukungan yang kuat terhadap

pengandaian tentang burung bersayap sebelah.


Di banyak perusahaan,

hampir jarang saya menemukan

adanya seorang pimpinan yang berhasil
tanpa memiliki kemampuan untuk bekerjasama
dengan orang lain.


Di Keluarga,
tidak pernah saya temukan keluarga
yang hidupnya bahagia tanpa adanya kesediaan

yang disadari untuk "Berpelukan" dengan
anggota keluarga yang lain.


Di tingkat pemimpin negara,

orang sehebat Nelson Mandela
dan Kim Dae Jung pun

bahkan mau berpelukan bersama dengan
orang-orang
yang dahulu pernah menyiksanya
dan menjebloskannya ke dalam penjara.

Lebih-lebih, kalau kegiatan berpelukan ini

dilakukan dengan penuh Cinta..

Ia tidak saja mampu merubah sesuatu
yang tidak mungkin menjadi mungkin,

metransformasikan kegagalan menjadi keberhasilan,

namun juga mampu menjadikan hidup

tampak indah dan menyenangkan.

Dan ini yang menjadi alasan mengapa penulis buku
Chicken Soup For the Couple soul
menyatakan bahwa :
"Cinta adalah Rahmat Tuhan yang paling Besar".

Demikian besarnya makna dan dampak cinta,

sampai-sampai ia tidak bisa dibandingkan dengan apapun.

Maka rugi besarlah manusia
yang tidak pernah mengenal dan mengalami cinta.

Ia seperti pendaki gunung
yang tidak pernah sampai di puncak..
Capek, lelah, penuh perjuangan,

namun semuanya sia-sia.


Ini semua telah mengajarkan kepada saya,
untuk selalu hidup dengan pelukan cinta...

Di pagi hari,
ketika baru bangun dan membuka jendela,
saya senantiasa berterimakasih
atas hari yang baru dan indah,
dan berusaha mencari-cari lambang cinta

yang bisa saya peluk.
entah itu pohon-pohon di halaman,

atau ikan-ikan di kolam,

atau suara anak-anak yang tengah asyik

menonton film-film kartun.


Begitu kita keluar dari kamar tidur,

akan indah sekali rasanya hidup ini,

kalau kita bisa mencium anak
atau memeluk istri (atau suami).


Melihat burung-burung yang memakan nasi,

yang sengaja di letakkan di bawah pepohonan,

ternyata juga menghasilkan pelukan cinta tersendiri.


Demikian juga saat di kantor,

Tentu godaan memang banyak sekali,

Dari keinginan untuk marah, rasa tertekan dan stres,

rasa frustrasi, egoisme,
bahkan sampai nafsu untuk memecat orang,

Namun begitu kita ingat akan karyawan dan karyawati,

yang bekerja dengan keras disertai dengan ketulusan,

serta menghitung-hitung,
berapa jumlah perut yang tergantung
dan berharap
dari kelangsungan hidup perusahaan,
tiba-tiba muncul energi pelukan cinta,
yang datang entah darimana....

Tuhan memang tidak pernah
menciptakan manusia yang sempurna,

Kita selalu lebih di sini,
dan kurang di sana,
atau sebaliknya...
Kesombongan dan keyakinan berlebihan,
yang menganggap bahwa kita bisa sukses
seorang diri
tanpa bantuan orang lain,
hanya akan membuat kita bernasib sama

dengan burung yang bersayap sebelah,

namun berusaha untuk bisa terbang.


Sehebat dan sekuat apapun kita,
tetap kita hanyalah seekor burung yang bersayap sebelah.

Belajar, berjuang, berdoa, bermeditasi,
atau sekeras apapun kita berupaya,

semuanya akan diakhiri dengan kenyataan
bahwa kita hanyalah seekor burung bersayap sebelah.


Oleh karena alasan ini semualah,
saya selalu berpesan
untuk selalu memulai kehidupan
setiap hari
dengan sebuah "Pelukan".

Entah itu memeluk anak, memeluk istri,
memeluk suami, memeluk kehidupan,
memeluk alam semesta, memeluk Tuhan..

atau di kantor memulai kerja
dengan "memeluk" (menjabat tangan) orang lain....



25 Maret, 2009

SAAT-SAAT MENGENANGMU ...

Kenanglah AKU dengan senyummu sayang....
Begitulah cara-KU saat mengenangmu.
Sekiranya tiada lagi senyum untuk-KU,
Maka lupakan saja AKU dari ingatanmu......

Sekiranya AKU memang harus pergi....
Kehangatanmu akan tetap selalu KU-bawa,
hingga AKU tahu bahwa selalu ada tempat bagi-KU,
dalam senyum di setiap tidurmu....

Setiap bunga memang kan layu...
Namun bunga cinta tak kan pernah terkulai,
bahkan ia akan selalu harum mewangi,
lewat setiap senyum dan kasihmu yang merebak...

Dalam titian hidup di dunia yang serba maya ini...
percayalah bahwa kita akan berpapasan lagi,
tentu dengan senyum dan kasih,
yang tak kan pernah pudar oleh waktu,
pun tak kan terkikis oleh usia, jarak dan perjalanan,
sebagaimana yang selama ini telah KU-alami....

"....Dan untuk ini semualah AKU menuliskannya untukmu..."

20 Maret, 2009

DI SENJA USIAKU....

Anak-ku...
Saat usiaku semakin senja,
kusadari aku bukan lagi diriku yang dulu.
...
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapi aku.



Saat kepikunanku mengulang terus menerus,
ucapan yang membosankan telingamu....
Bersabarlah mendengarkanku,
janganlah kau potong rangkaian ucapanku.

Di saat kau kecil, aku harus mengulang dan mengulang,
sebuah cerita yang telah aku ceritakan ratusan kali,
hingga dirimu terlelap dalam mimpi tidurmu.

Saat getar tanganku
menumpahkan makanan dan minuman di bajuku,

dan saat aku tidak lagi mampu
memakai sandal dan sepatuku...

Ingatlah saat-saat
bagaimana dengan sabar aku mengajarimu,

membimbingmu dan membantumu untuk melakukannya.

Saat aku membutuhkan dirimu untuk memandikan aku,

Jangan salahkan aku,
itu karena usia fisikku yang memang semakin rapuh..

tapi ingatlah di masa kecilmu,
bagaimana aku dengan berbagai cara
,
penuh sabar dan gembira,
untuk membujuk dan memandikanmu.


Di saat kakiku terlalu lemah
untuk mampu berjalan sendiri...

Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat

untuk memapah dan menuntunku,

sebagaimana di masa kecilmu
aku menuntunmu melangkah,

untuk belajar berjalan,
bahkan hingga kau mampu berlari kencang.


Saat aku melupakan topik pembicaraan kita...
Beri aku sedikit waktu untuk mengingatnya kembali,
walau sebenarnya,
topik bukanlah hal yang penting bagiku,

asalkan kau selalu berada di sisiku
untuk setia mendengarkanku,

aku sudah sangat bahagia.

Saat aku bingung dengan segala kemajuan dunia modern...
Janganlah kau tertawakan aku,
ingatlah bagaimana aku selalu menjawab
setiap pertanyaan "Mengapa"
, yang kau ajukan saat itu.

Dan Di saat engkau melihat diriku,
menua dan tak berdaya....

Janganlah kau merasa sedih apalagi susah,
maklumi saja diriku dan dukunglah aku,

seperti halnya yang aku lakukan terhadapmu
di saat-saat kau mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu, dengan sabar tiada henti,
kutuntun dirimu menapaki jalan kehidupan ini,
hingga dirimu menjadi seperti saat ini...
Semua kulakukan dengan cinta dan kasih kepadamu,
kini aku hanya meminta padamu :
pahami dan mengertilah akan keadaanku,
berikan sedikit saja kasih dan kesabaranmu padaku,
aku akan menerimanya dengan senyum penuh syukur,
dan ini akan kusimpan hingga akhir usia menjemputku,
dan aku akan selalu bersyukur
karena aku pernah memilikimu...

Dan aku menyayangimu.....




Kupersembahkan
untuk ibuku tercinta
di saat usia senjanya kini
I Love you Mom
...

09 Maret, 2009

DALAM SENDIRIKU....

Di Malam yang sunyi, gelap dan sepi...
Sendirian aku berjalan...
Menelusuri langkah diantara hidup dan mati,
Tanpa seorang temanpun di hati...

Kemana Engkau Pergi..???
Dan kemana aku harus melangkah...?
Hidup serasa kian kosong dan hampa,
Tiada lagi hati yang mau mengerti...

Waktu memang tak kan berhenti,
Maka biarkan kenangan-MU tinggal di hatiku,
Kusimpan rapih dalam benak kalbuku,
Kan kujadikan selimut perjalananku,
di saat aku sendiri di dalam sunyi.

Kemana waktu kan berjalan ?
Dan kemana aku kan berjalan menembusi waktu ?
Biarlah ini menjadi sebuah bagian,
dari misteri pengembaraanku,
yang memang harus kulewati,
di sepanjang usiaku.

Terimakasih TUHAN,
KAU berikan aku saat-saat tak terduga,
Sukacita dan kebahagiaan...
Semangat dan kehidupan...
yang boleh kualami dalam singkatnya masa,
namun itu cukup sebagai spirit kehidupan,
bekal perjalananku menghampiri waktu dan harapan,
meski ada keraguan menyelinap di keyakinanku :
"Sanggupkah aku melangkah sendirian....?"

Meski begitu,
kan kusebut selalu nama-MU,
di setiap sela langkah nafas hidupku,
meski lirih hatiku mengucap....TUHAN...

"Sempurna Sudah Karya Cinta-MU..."



Kupersembahkan untukmu.

07 Maret, 2009

RAHMAT DI HARI INI....!!!

Hari ini...
Jangan hitung berapa jumlah daun
yang berguguran di halaman,
Juga berapa banyak tetes air mata yang jatuh mengalir
di sepanjang perjalanan hidupmu...

Hitung saja mekarnya bunga-bunga
yang tumbuh di hatimu...
Atau banyaknya senyum dan tawa,
yang bertaburan di setiap peristiwa hidupmu.

Dalam hidup,
jangan biarkan hati dan pikiranmu
hanya terpaku pada kenyataan pedih dan pahitnya jalan hidup,
yang tengah kau tempuh untuk kau selesaikan.
Menepilah bila itu kau perlukan,
agar jelas terlihat betapa hidup sering tak adil kau perlakukan,
ia sering menjadi kambing hitam dari hasratmu yang tak terwujud...
bahkan tak jarang kau jadikan sampah dari sumpah serapahmu.

Hari ini...
Ukur Usiamu dengan saat-saat emas yang telah kau raih,
atau banyaknya teman yang berhasil kau rangkul,
dan yang juga terlegakan karena merangkul hidupmu...
Namun, jangan hitung jasa-jasamu atas mereka,
karena semua itu terlalu kecil dibanding Kasih-Nya kepadamu.

Hari ini....
Biarkan menjadi saat penuh rahmat,
karena ketahuilah :
"Sesungguhnya Tuhan Hanya Memerlukan Keberadaanmu,
sebagaimana adanya dirimu.."

BAIT - BAIT PENCERAHAN (2)

Jangan Biarkan,
Seorangpun menjadi pusat seluruh perhatian hidupmu..
juga saat kau menjalani detik-detik panjang
dari perjalanan kehidupan yang tengah kau susuri...
Karena sebuah relasi hanya akan bekerja dengan baik,
ketika ia berjalan secara seimbang.

Jangan pernah jelaskan kepada seorangpun
tentang apa dan siapa dirimu...
Sebab orang-orang yang mengasihi dan menyukai dirimu,
tidak membutuhkan penjelasanmu.
Sebaliknya, orang-orang yang tidak suka padamu,
tidak akan pernah mempercayainya.

Ketika dirimu selalu mengatakan "Sibuk",
maka serentak kau akan menjadi manusia yang
tidak pernah terbebas dari segala kesibukan.
Juga ketika dirimu selalu mengatakan
bahwa kau tidak punya waktu,
maka kau akan selalu tidak memiliki waktu.
Dan saat kau tetap menyatakan
bahwa kau akan melakukannya esok hari,
maka hari itu tidak akan pernah terjadi...

Waktu..berjalan bagai sebuah aliran sungai.
Kau tidak akan pernah
menyentuh air yang sama untuk kedua kali,
karena air yang telah mengalir tidak akan pernah lewat lagi.
Jadi, Nikmati hidupmu dalam setiap peristiwa.

Tuhan,
memang kadang bahkan sering menghendaki
bahwa kita berjumpa dengan beberapa orang yang keliru,
sebelum kita berjumpa dengan orang yang benar dan tepat,
dan pada saat itu kita akan tahu dan menyadari,
betapa dia sungguh menjadi sebuah rahmat tak terkira....



BAIT - BAIT PENCERAHAN (1)

Persahabatan Sejati itu,
bagaikan sebuah kondisi dari kesehatan tubuh kita..
Kita tidak akan pernah mengetahui
betapa bernilainya dia,
hingga pada saatnya engkau kehilangan dia.

Jangan pernah berpikir
tentang apa-apa yang akan terjadi di Esok Hari,
karena kau akan kehilangan indahnya hari ini,
dan karena hidup itu berjalan begitu cepat....
Dan tak ada satupun yang lebih bernilai
daripada "Hari Ini.."

Maka,
Jangan pernah berpikir tentang segala macam penderitaan,
tetapi jalanilah hidup dengan penuh sukacita dan Tulus,
dalam situasi apapun.

Hidup itu sesungguhnya indah namun sekaligus rapuh...
kemarahan, kebencian, duka, nestapa, frustrasi, kecewa,
dendam, dengki, pengkhianatan, putus asa dan bunuh diri..
semuanya merupakan deretan kenyataan,
betapa hidup terlalu mudah
untuk disakiti dan tersakiti...
Maka penuhilah hidupmu dengan Kasih dan Cinta,
dan jadikan itu sebuah pedoman sekaligus pegangan
di dalam perjalanan menelusuri hidup.

Dan saat ada Kegelapan yang menerpa bahkan menerjang,
hingga membuat kita terluka dan menderita,
Ingatlah dan selalulah berpikir dengan penuh keyakinan :
bahwa semua ini hanyalah sementara,
akan tiba saatnya datang sebuah cahaya
yang menerangi kehidupan kita.

Memang,
Hidup itu kadang dan bahkan sering terasa sulit,
kosong tak bermakna...
Tetapi janganlah pernah menyerah dan berhenti berjalan,
karena bisa jadi,
kita menyerah dan berhenti justru
pada saat kegembiraan, keberhasilan,
Pengharapan, makna dan nilai hidup yang kita dambakan,
sudah begitu dekat dengan hidup kita...

Oleh karena itu,
janganlah takut
akan proses penantian yang berjalan begitu lambat.
Ketakutan hanya akan membuat proses menjadi terhenti,
tak bergerak dan mandul...

Saat kita terbangun di pagi hari,
kita mempunyai 2 pilihan yang sangat sederhana :
Kembali melanjutkan tidur kita dan terus bermimpi...
atau bangun dan bangkit untuk mewujudkan
apa-apa yang menjadi Impian kita...
Pilihan ini,
semuanya tergantung pada diri kita,
sebab impian itu hanya ada di dalam diri kita,
dan hanya menjadi milik kita seorang,
Hingga tak seorangpun yang bisa
merebutnya atau menghancurkannya.
Kita hanya perlu terjun di dalam impian itu,
dan menjadikannya sebuah kenyataan...

Maka...
Belajarlah dari pengalaman hidup di masa lalu,
Dan Mimpikanlah sesuatu yang indah di masa depan,
Namun...jalanilah hidup di hari ini,
dengan penuh Entusias, yang diwarnai :
Sukacita, kegembiraan, Ketulusan, Kasih dan Cinta...

Biarkan Hidup menjadi iringan
dari sebuah Keajaiban....
karena kita menginginkannya,
Juga karena kita mengupayakannya....

05 Maret, 2009

DOAKU DI TENGAH RINTIHAN KESAKITANKU

"TUHAN....
Dalam Kesakitan yang Tak Tertahankan ini,
Dengan segudang Kekhawatiran dan kegelisahan
yang tak berujung,
Semua ini Sungguh Semakin Menenggelamkan
Sosok-MU di Dalam Diriku.

Setiap Detik dan Menit,
Hanya Menjadi Rangkaian Rasa Sakit yang Tiada Henti.
Menyebut-Nyebut Nama-MU,
Nyata Tak Mengurangi Sedikitpun Penderitaanku.

Dalam Situasiku Saat ini,
Rasanya Engkau Menjadi Sosok Bisu Tak Peduli.
Tak Ada Tanda-Tanda bahwa Engkau Mendengarkan
Teriakan Rintih Doa-Doaku.
Engkau Tetap Diam tak Bergeming,
Dan selalu begitu....

Namun Sekali lagi Aku Sebut Nama-MU Tuhan,
Diiringi Sepercik Harapan Bahwa Engkau Sudi
Mengabulkan Permohonan dan Permintaanku ini :
Jangan Biarkan Hari-Hariku,
hanya Menjadi Deretan Rintihan Rasa Sakit,
Disertai Keluhan Tiada Henti.
Beri Aku Satu Hari saja TUHAN,
Untuk Terbebas Dari Rasa Sakit
akibat penyakit yang kuderita,
Hingga Aku Bisa Beristirahat Sejenak,
Memulihkan Daya dan Semangatku,
Agar Esok Waktu Bisa Kembali
Menjalani Hari-hari Panjang Penuh Derita,
yang Seandainya Memang Masih Harus Aku Pikul,
Hingga Saatnya Engkau Menurunkan Keajaiban
yang selama ini Kuharap di setiap Doaku.

Hanya Satu Hari Saja Tuhan...
Dan Hanya Ini saja yang Kuminta....
...Amin..."



Kuwakilkan Doa Ini Untuk Seorang Sahabat
yang Tengah Menderita Sakit yang sangat Parah.
Satu Kaki telah diamputasi dan tak kunjung sembuh.
Kini, Kaki Utuh yang Tersisa terancam mengalami
nasib yang sama...Putus asa dan frustrasi,
Mungkin kini menjadi akrab dalam hari-hari yang ia lewati...
Semoga Rintih Doanya Tak Kunjung Putus

Beberapa hari setelah tulisan ini kubuat,

dia berpulang menuju Kedamaian...
Selamat Jalan Sahabat...