Pengikut

20 Maret, 2009

DI SENJA USIAKU....

Anak-ku...
Saat usiaku semakin senja,
kusadari aku bukan lagi diriku yang dulu.
...
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapi aku.



Saat kepikunanku mengulang terus menerus,
ucapan yang membosankan telingamu....
Bersabarlah mendengarkanku,
janganlah kau potong rangkaian ucapanku.

Di saat kau kecil, aku harus mengulang dan mengulang,
sebuah cerita yang telah aku ceritakan ratusan kali,
hingga dirimu terlelap dalam mimpi tidurmu.

Saat getar tanganku
menumpahkan makanan dan minuman di bajuku,

dan saat aku tidak lagi mampu
memakai sandal dan sepatuku...

Ingatlah saat-saat
bagaimana dengan sabar aku mengajarimu,

membimbingmu dan membantumu untuk melakukannya.

Saat aku membutuhkan dirimu untuk memandikan aku,

Jangan salahkan aku,
itu karena usia fisikku yang memang semakin rapuh..

tapi ingatlah di masa kecilmu,
bagaimana aku dengan berbagai cara
,
penuh sabar dan gembira,
untuk membujuk dan memandikanmu.


Di saat kakiku terlalu lemah
untuk mampu berjalan sendiri...

Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat

untuk memapah dan menuntunku,

sebagaimana di masa kecilmu
aku menuntunmu melangkah,

untuk belajar berjalan,
bahkan hingga kau mampu berlari kencang.


Saat aku melupakan topik pembicaraan kita...
Beri aku sedikit waktu untuk mengingatnya kembali,
walau sebenarnya,
topik bukanlah hal yang penting bagiku,

asalkan kau selalu berada di sisiku
untuk setia mendengarkanku,

aku sudah sangat bahagia.

Saat aku bingung dengan segala kemajuan dunia modern...
Janganlah kau tertawakan aku,
ingatlah bagaimana aku selalu menjawab
setiap pertanyaan "Mengapa"
, yang kau ajukan saat itu.

Dan Di saat engkau melihat diriku,
menua dan tak berdaya....

Janganlah kau merasa sedih apalagi susah,
maklumi saja diriku dan dukunglah aku,

seperti halnya yang aku lakukan terhadapmu
di saat-saat kau mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu, dengan sabar tiada henti,
kutuntun dirimu menapaki jalan kehidupan ini,
hingga dirimu menjadi seperti saat ini...
Semua kulakukan dengan cinta dan kasih kepadamu,
kini aku hanya meminta padamu :
pahami dan mengertilah akan keadaanku,
berikan sedikit saja kasih dan kesabaranmu padaku,
aku akan menerimanya dengan senyum penuh syukur,
dan ini akan kusimpan hingga akhir usia menjemputku,
dan aku akan selalu bersyukur
karena aku pernah memilikimu...

Dan aku menyayangimu.....




Kupersembahkan
untuk ibuku tercinta
di saat usia senjanya kini
I Love you Mom
...

1 komentar:

  1. Om ..... dalem bangeeeet.... emang krn pada dasarnya la cengeng juga sih, jdi saat baca ini, masih dikantor smbil tunggu ferdy jemput, temen2 kantor tinggal beberapa orang, ujan persis di depan meja kerja la yang menghadap ke luar .... sediiih bgt, tepatnya terharu sih, inget Mbah Uti, n Mamah nanti, Papah juga, dan Kita smua nantinya.
    Thx for remind us, that our parents have done such a lovely thing that we can't do by ourself when we're still a very little child ...
    and now, when they need us ... we're not there ... we're busy ... there so many excuse ... while we refuse to be beside them, we didn't remember, that they never refuse to be beside us, never refuse to answer all stupid question we may ask, never refuse to read us some fairytale story before sleep, and many other things ...
    so, where are we when they need us? maybe only for share, maybe only for a little hug, maybe only to make sure that we're alright and happy ... where are we? where am I?

    thx ... for this good lesson ....

    BalasHapus