Pengikut

06 Desember, 2009

SYAIR RONGGOWARSITO YANG TERLUPAKAN...

21 Desember 2012...
tiba-tiba mencuat menjadi sebuah
momentum waktu yang menggemparkan
dan menghebohkan......!!!
Segala kalangan, setidaknya di negeri ini,
tidak habisnya membicarakan dan mendiskusikan, meski sebetulnya tidak mengerti persis dengan seluruh isi dari ramalan 21 desember 2012.
Berbagai reaksi telah dilontarkan,
dari rasa tidak peduli masyarakat hingga
keresahan orang2 yang terkejut mendengarnya.
Bahkan larangan beredarnya film tersebut
untuk ditonton telah diluncurkan,
namun aneh...gemanya tidak menjadi surut.
Bahkan keping film VCD/DVD bajakan pun laris
terjual dengan keuntungan yang lumayan,
bagi para oportunis jeli.

Yang menarik,
film 21 Desember 2012, merupakan sebuah rekayasa
cinematik yang hendak memvisualkan sebuah ramalan
kuno dari suku maya, yang memvonis tanggal tersebut
sebagai akhir dari kehidupan manusia dan dunia,
alias kiamat sudah semakin mendekat.
Dan Masyarakat kita tiba-tiba terusik dengan
berbagai respon yang beraneka ragam.

Satu hal kemudian yang dilupakan,
dan ini sekaligus menjadi sebuah pertanyaan,
mengapa banyak masyarakat kita begitu peduli
dengan ramalan 21 Desember 2012,
milik sekelompok suku kuno yang kita sendiri
tidak mengenalnya ?
Padahal, dalam sejarah kuno bangsa ini,
pun pernah muncul sebuah ramalan yang isinya
kurang lebih sama dengan apa yang menjadi
isi dari ramalan 21 Desember 2012...
bahkan lebih detail meski tanpa
justifikasi waktu secara pasti dan rinci.

Syair Ronggowarsito (
dalam bahasa Jawa),
sebetulnya syair yang cukup dikenal
bagi kita yang pernah membaca tentang
sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Namun rupanya, ia terlupakan...
Padahal,
isinya banyak menyiratkan pesan-pesan
yang berbau etik dan moral.
Namun tragis, terabaikan...

Seperti apa isi syair Ronggowarsito dimaksud ?
(Berikut terjemahan dari bahasa Jawa)

Inilah yang menjadi tanda zaman kehancuran :
"Gempa bumi 7 kali dalam sehari,
Tanah pecah belah merekah,
Manusia pada berguguran,
banyak manusia yang ditimpa penyakit,
terjadi berbagai bencana,
dan hanya sedikit saja yang selamat,
kebanyakan meninggal.

Dan Jaman ini ditandai dengan :
Sudah ada kereta yang berjalan tanpa ditarik kuda.
(Kereta Api).
Tanah jawa dikelilingi oleh besi,
(
mungkin maksudnya rel kereta api).
Perahu bisa berjalan di atas awan (pesawatkah?).
Sungai-sungai kehilangan danaunya (diurug jadi perumahan)
Pasar kehilangan keramaiannya (diganti mall - Supermarket)
Manusia menemukan, jaman sudah serba terbalik,
Kuda doyan sambal,
perempuan mengenakan pakaian pria (juga sebaliknya),

Jaman "Kalabendu" itu,
mirip-mirip seperti jaman yang penuh kebahagiaan,
penuh dengan kenikmatan dunia,
namun sebenarnya jaman itu adalah jaman
kehancuran dan kekacauan dunia :
Banyak Bapak lupa sama anaknya (tidak peduli)
Banyak anak yang berani melawan ibu dan menantang bapaknya.
sesama saudara (kakak-beradik) saling berkelahi.
Kaum perempuan kehilangan rasa malunya,
dan kaum pria hilang kesatriaannya.
Banyak pria tidak menikah,
dan banyak wanita kehilangan kesetiaannya.
Banyak ibu yang menjual anaknya,
dan banyak wanita yang menjual dirinya.
Banyak orang yang tukar menukar pasangan.
Makin banyak perawan tua,
dan banyak janda yang melahirkan anak,
Banyak bayi lahir tanpa bapak,
kaum wanita melamar laki-laki,
kaum laki-laki merendahkan drajatnya sendiri.
Banyak anak lahir di luar nikah,
Janda sangat murah harganya,
nilainya hanya satu sen untuk 2 orang.
perawan pun harganya satu sen untuk 2.
Duda senilai harganya dengan 9 orang.

Jaman ini (
Kalabendu) adalah jaman Edan :
wanita menunggang kuda (
kerja keras?),
kaum pria duduk berpangku tangan.
Orang yang benar hanya bisa bengong,
orang yang salah berpesta pora.
Orang baik berusaha disingkirkan,
orang yang moralnya bejat malah naik pangkat.
Banyak komentar yang tidak ada isinya,
orang salah dianggap benar,
orang lugu/jujur malah terbelenggu.
yang salah dipuji dan dihormati,
orang jujur malah hancur.
Banyak pedagang yang menyimpang/curang.
Orang yang bermain judi semakin menjadi,
lupa anak lupa istri, lupa tetangga dan teman.
Uang dan keringat hanya untuk berjudi,
waktu pulang main, kantongnya kosong,
mendengar anak istri menangis tidak digubris.

Seberat apapun hidup,
jangan ikut larut dalam gejolak jaman Kalabendu.
karena jaman itu akan sirna,
dan diganti dengan jaman Ratu Adil,
jaman yang penuh dengan kemuliaan.
Karena itu : "Jadilah orang kokoh,
tegar dan tabah, serta jangan
melakukan hal-hal yang bodoh....!!"

Inilah isi dari Syair Ronggowarsito,
yang dikenal sebagai sebuah ramalan
tentang sebuah jaman yang akan menjadi
tanda-tanda hancurnya kehidupan alias kiamat.
Isinya begitu jelas dan lugas,
bahkan juga ditutup dengan sebuah pesan
etis dan moral bagi manusia.

Pertanyaannya kemudian adalah :
apa yang mau kita katakan dengan syair ini,
atau mungkin juga dengan ramalan 21 Desember 2012?

Kita tidak harus dan tidak wajib untuk mempercayai
akan ramalan-ramalan tersebut,
sebaliknya juga kita tidak mesti menolak atau
menampiknya dengan sinis.
Mungkin baik kalau kita berkesimpulan dan
merespon dengan arif dan bijak.
Jadikan semuanya sebagai sebuah peringatan,
bahwa jaman kita dan kehidupan kita,
sebagian telah mencerminkan seperti apa
yang diramalkan dalam syair Ronggowarsito di atas;
namun apakah ini menunjukkan bahwa akhir dunia
sudah semakin dekat?
Kita tidak tahu,
karena Hanya Tuhan yang tahu...
tetapi : "Berjaga-jagalah, karena pencuri datang
pada waktu yang tidak pernah kita sangka-sangka..."

Jadikan saja semua itu sebuah peringatan moral,
yang bisa semakin mendekatkan kita dan hidup kita
dengan Cinta Sang Pencipta,
lewat waktu-waktu yang masih disediakan bagi kita
untuk kita lalui...bersama orang-orang yang dekat
dengan hidup kita, dan bersama-sama orang lain,
di dalam kerja dan karya kita,
dan di dalam keseharian hidup kita.


1 komentar:

  1. Kusuma Pati17/04/10, 07.30

    Mungkin yang di maksud beliau adalah satu kebebasan yang melampoi batas kewajaran esensi manusia. Seperti rumah yg dikelilingi besi,atau kereta tanpa kuda,wanita berbusana pria dan sebaliknya... Ini adalah bukti angkoro murko manusia,sebagai khlifah bumi yang semena2.kereta mungkin adakah lambang kekuasaan(politik)dengan menggnakan manusia sebagai(Rakyat) mesin apa saja untuk mencapai pikiran dan pola hidup yang aneh.(wanita berbusana pria dan sebaliknya).Negara dengan sistem pemerintahan yang begitu angkuhnya tanpa bisa di tembus kekuatan rakyat(rumah di kelilingi besi)...

    BalasHapus